Ekonomi

OJK Tasikmalaya Catat Kondisi IJK Stabil dan Terjaga

×

OJK Tasikmalaya Catat Kondisi IJK Stabil dan Terjaga

Sebarkan artikel ini
12.721 Entitas Ilegal Dihentikan Satgas PASTI Terkait Pinjol, Gadai Ilegal dan Investasi Bodong
12.721 Entitas Ilegal Dihentikan Satgas PASTI Terkait Pinjol, Gadai Ilegal dan Investasi Bodong

Tasikmalaya, kamarang.id | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tasikmalaya mencatat kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Tasikmalaya hingga Agustus 2025 stabil dan terjaga.

PLT kepala OJK Tasikmalaya, Melati Usman, mengatakan, untuk sektor Perbankan, aset perbankan di wilayah pegawasan Kantor OJK Tasikmalaya (KOTM) mengalami peningkatan sebesar 0,85 persen (yoy).

Hal tersebut menurutnya sejalan dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 5,77 persen (yoy).

Adapun Kontributor pertumbuhan terbesar menurutnya yakni deposito sebesar 8,63 persen (yoy), Giro 6,53 persen (yoy) dan tabungan 4,72 persen (yoy).

Sementara itu, Kredit perbankan di wilayah Kantor OJK Tasikmalaya pada bulan Agustus 2025 terkontraksi 1,59 persen (yoy).

Kredit modal kerja mengalami kontraksi sebesar 8,31 persen (yoy) dan kredit investasi sebesar 6,26 persen (yoy). Sedangkan kredit konsumsi meningkat 4,83 persen (yoy).

Untuk sektor ekonomi, kredit kepada industri pengolahan mengalami kontraksi sebesar 13,32 persen (yoy).

Kemudian kredit kepada pedagang besar dan eceran mengalami kontraksi sebesar 10,89 persen (yoy).

Selanjutnya, kredit kepada bukan lapangan usaha lainnya sebesar 4,93 persen (yoy).

Perkembangan Pasar Modal Kinerja Pasar Modal di wilayah KOTM yang meliputi data jumlah Investor (SID), Kepemilikan dan Transaksi Saham secara umum mengalami peningkatan.

Jumlah investor (SID) SBN presentasinya paling tinggi dari 2.647 investor (22,46 persen yoy) menjadi 14.433 investor.

Selanjutnya investor saham sebesar 32.500 investor (21,88 persen yoy) menjadi 181.065 investor.

Lalu, investor reksadana sebesar 26.876 investor (7,10 persen yoy) menjadi 405.570 investor

Untuk nilai kepemilikan saham, mengalami peningkatan sebesar Rp405,76 miliar atau 42,61 persen (yoy) menjadi Rp1,36 triliun.

Hal ini berbanding lurus dengan nilai transaksi saham yang mengalami peningkatan sebesar Rp645,10 miliar (122,75 persen yoy) menjadi Rp1,17 triliun

Penyaluran Pembiayaan Sektor IKNB

Pada Sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB), penyaluran pembiayaan di wilayah KOTM dalam kurun waktu satu tahun terakhir mengalami kontraksi

Dengan melihat outstanding pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang mengalami kontraksi 14,14 persen (yoy) menjadi Rp87,14 miliar.

Sementara, outstanding pembiayaan perusahaan pembiayaan meningkat 0,11 persen (yoy) menjadi Rp5,01 triliun.

Begitu juga dengan outstanding pembiayaan perusahaan modal ventura meningkat sebesar 15,39 persen (yoy) menjadi Rp446,62 miliar.

KOTM terang Melati, senantiasa mendorong bank dan IKNB untuk meningkatkan prinsip kehati-hatian, penerapan tata kelola, dan manajemen risiko yang memadai.

Menurutnya, hal ini merupakan upaya penting untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan melindungi kepentingan nasabah.

Melalui penerapan aturan yang ketat, pengawasan yang efektif, dan budaya risiko yang kuat dalam operasional bank maupun IKNB. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *