Tasikmalaya, kamarang.id | Digitalisasi pengawasan elektronik yang memanfaatkan alat berupa CCTV yang diterapkan di kantor Polsek Leuwisari telah memberi manfaat besar bagi masyarakat dalam bidang kamtibmas.
Melalui program E-Siskamling, pemantauan situasi kamtibmas di tiga kecamatan yaitu kecamatan Leuwisari, Sariwangi dan kecamatan Padakembang dapat terpantau langsung dari satu titik di ruang Piket Mapolsek Leuwisari.
“Alhamdulillah, dengan pemanfaatan digitalisasi, program E-Siskamling yang kami gagas ini, telah memberi manfaat besar bagi terciptanya situasi kamtibmas, di tiga wilayah kecamatan,” terang kapolsek Leuwisari Iptu Pramono, saat di temui di kantornya Selasa 28 Oktober 2025.
Keberadaan CCTV yang berada di setiap desa, sebagai sarana pengawasan dilingkungan sekitar, yang terkoneksi langsung dengan mapolsek Leuwisari tersebut, tambah Pramono secara langsung juga dapat membantu pengungkapan suatu perkara yang terjadi di area yang terpantau.
Dengan bantuan petunjuk dari hasil pantauan CCTV, sudah banyak kejadian seperti Curanmor yang telah berhasil diungkap.
“Karena jika kami mendapat laporan terjadinya aksi curanmor misalnya, maka kami langsung cek CCTV, dan jiga terpantau maka kami langsung analisa, hingga kami lakukan penyelidikan, dan alhamdulillah sudah banyak kami ungkap,” terang Pramono.
Beberapa kasus curanmor yang telah berhasil diungkap dalam waktu singkat tersebut terang Pramono diantara kasus pencurian satu unit sepeda motor dikampung Mananga Desa Linggamulya, yang terjadi pada bulan Mei 2025 dapat terungkap pada bulan itu juga.
“Lalu ada lagi kejadian curanmor TKP di kampung Rawa Bolodog pada bulan Juli 2025 yang sudah terungkap kemudian pada TKP di Kp. Sukasari Desa Rancapaku kejadian pada bulan Oktober 2025 terungkap pada bulan Oktober 2025 dan di desa Mekarjaya pada bulan Juli 2025 terungkap pada bukan Oktober 2025,” tambahnya
Sementara itu menurut kanit reskrim Polsek Leuwisari Bripka Sonny, Dari pengungkapan kasus curanmor tersebut, semua pelaku tertangkap dan kini sudah di lakukan penahanan.
Untuk pelaku curanmor yang di TKP Desa Kp. Sukasari Rancapaku itu satu pelaku dengan yang TKP Kp. Rawa Bolodog, dan TKP Cipasung Singaparna, cuma beda waktu kejadian, begitu juga yang TKP Desa Mekarjaya Satu pelaku dengan yang TKP kecamatan Cigalontang.
“Itu kejadiannya dalam waktu yang sama, dimana setelah berhasil di Kecamatan Cigalontang lalu geser ke jalan baru Cisinga dan melakukan lagi di sekitaran Desa Mekarjaya,” kata Sonny. (Adj)












