Daerah

Bekas Botol Miras Hingga Kondom Berserakan di Terminal Singaparna 

×

Bekas Botol Miras Hingga Kondom Berserakan di Terminal Singaparna 

Sebarkan artikel ini

Tasikmalaya, kamarang.id | Sudah bukan rahasiah lagi jika kondisi Terminal Singaparna makin hari semakin memprihatinkan.

Kerusakan area terminal yang berada di jantung Kota Singaparna tersebut, sudah terlihat dari mulai pintu masuk hingga hampir di semua sudut terminal.

Bahkan Jika terjadi hujan pun genangan genangan air terlihat di semua sudut terminal. Situasi tersebut diperparah dengan banyaknya sampah sampah yang berserakan.

Bahkan lebih mirisnya lagi diantara timbunan sampah sampah plastik bekas bungkus makanan yang berserakan, sering kali ditemukan bekas bekas botol minuman keras bahkan alat kontrasepsi pria berupa kondom.

“Pabalatak nu kararitu mah pa, tiap hari juga suka terlihat,” kata seorang pria yang setiap hari terlihat beraktifitas di area terminal, sambil berlalu, pada Minggu 25 Oktober 2025.

Berserakannya botol botol plastik bekas alkohol tersebut, bukan lagi ditempat tersembunyi, namun di depan area terminal, tepatnya di dekat angkutan umum. bahkan disamping tembok pembatas antara terminal dengan Sekolah SDN 8 Singaparna.

Namun sayang, saat di konfirmasi terhadap warga yang sering beraktifitas di terminal, tak ada satu pun yang mengetahuinya.

“Ngga tau atuh yang minumnya mah siapa, cuma memang sering terlihat botolnya we pabalatak pa,” kata warga.

Sementara itu menurut Suhendar kepala terminal Singaparna, pihaknya tak mengetahui sama sekali tentang keberadaan botol botol bekas minuman keras yang berserakan di area terminal tersebut.

“Kalau ketahuan pasti kami larang, karena di area terminal tersebut tida boleh ada aktifitas yang dianggap melanggar hukum, seperti menjual atau minum minum miras, perjudian atau bahkan prostitusi,” katanya.

Bila malam hari, menurut warga, area terminal, tak ada lampu penerangan yang memadai, sehingga terlihat gelap gulita.

Situasi tersebut, sangat memungkinkan orang untuk melakukan perbuatan tak senonoh.

“Lampu mah paling yang didepan saja, dibelakang mah paroek,” kata warga.

Sedangkan untuk aktifitas kendaraan angkutan umum yang biasa beroperasi, hingga malam, hanya armada bis yang ke luar kota. (Adj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *